Eksistensi Batik Sepanjang Zaman
Batik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
berarti kain yang digambar secara khusus dengan cara menuliskan malam pada kain
dan pengolahannya diproses dengan cara tertentu.
Menurut Doelah (2007) batik adalah produk tekstil yang dibuat dengan
teknik celup rintang dalam penerapan desainnya, dengan mempergunakan bahan
perintang lilin batik dan menampilkan ragam–ragam hias khas batik ataupun ragam
hias etnis Indonesia.
Kata “batik” adalah asli Indonesia, walaupun konsepnya dipengaruhi oleh
bahasa Mesir dan India. Batik dikenal selama lebih dari satu millennium dari
beberapa bukti kain yang didekorasi dengan teknik yang sama pada abad-abad awal
Masehi di beberapa daerah Afrika Barat, Timur Tengah dan Asia.
Kata batik dalam bahasa Jawa berarti titik, yang diturunkan dari kata
'ambatik' yang berarti “kain dengan titik-titik kecil”. Akhiran 'tik' berarti
titik-titik kecil. Batik juga berasal dari kata dalam Bahasa Jawa 'tritik' yang
mendeskripsikan sebuah proses pewarnaan kain dengan teknik celupan-rintang
lilin.
![]() |
Batik Tulis (Source : google.com) |
Batik sendiri menjelma menjadi salah satu bentuk
industri kreatif unggulan Indonesia yang ada dan berkembang sejak jaman
Majapahit hingga sekarang. Perkembangan batik meliputi aspek seni dan teknologi
merupakan warisan budaya yang bermula dari dalam Kraton kemudian keluar,
merambah masyarakat luar lingkungan Kraton, hingga akhirnya berbentuk usaha
industri yang berbasis budaya yang dapat ditemui di Solo, Yogyakarta, Cirebon,
Banyumas, Pekalongan, Jakarta, Tuban, Madura, Bali, Sumatera, dan
Kalimantan.
Dikarenakan lokasi Indonesia berada pada rute perdagangan
Utara-Selatan, pantai utara Jawa sering dikunjungi kapal dagang asing. Hal ini
menghasilkan pertukaran berbagai macam barang termasuk keramik dan sutera dari
China dan sutera dengan motif patola dari India. Seni dan budaya asing telah
berbaur dengan seni dan budaya Jawa yang menghasilkan seni baru dengan
keindahan yang unik.
Dunia pun mengakui keunikan keindahan batik, tokoh dunia seperti Nelson
Mandela, Ronald Reagan, Bill Gates, Barack Obama, John Kerry sering mengenakan
batik pada beberapa acara-acara penting. Pada 2009 yang lalu, batik Indonesia
juga telah diakui oleh UNESCO sebagai “Warisan Budaya Dunia Tak Berbentuk
(Intangible World Heritage)” pada Oktober 2009, selain keris dan wayang.
![]() |
Tokoh dengan batik: Adele, Bill Gates, Heidi Klum, Zidane, Lenka, dan Nelson Mandela (source : google.com) |
Industri batik merupakan industri kreatif yang terus berkembang, sehingga perubahan jaman dan lingkungan sedikit banyak mempengaruhi baik dari proses dan coraknya. Batik terus digali dan dikembangkan dari generasi ke generasi berikutnya. Seni tekstil dan desain batik saat ini telah menyebar ke seluruh dunia, dengan Indonesia sebagai pusat pengembangan batik.
Metode melukis dan mewarnai kain dengan cara tulis dan cap kini telah
mencapai tahap printing. Proses pembuatan batik tulis memakan waktu yang
relatif lebih lama (2 atau 3 kali lebih lama) dibandingkan dengan pembuatan
batik cap. Pengerjaan batik tulis yang halus bisa memakan waktu 3 hingga 6
bulan lamanya, bandingkan dengan pengerjaan batik dengan cara printing yang
lebih cepat.
Tidak hanya prosesnya yang berkembang, cara
pengenalan dan pemasaran batik juga berkembang dengan pesat. Perkenalan dunia
denga batik berawal dari jaman penjajahan belanda, dimana pada tahun 1817 Thomas
Stamford Raffles membukukan pengalamannya selama di Jawa, termasuk
teknik membatik kedalam buku History of Java.
Namun saat ini dengan adanya perkembangan teknologi, batik lebih mudah
dikenal dengan adanya search engine dan
media sosial. Masyarakat lebih terbuka dengan perkembangan teknologi dan
globalisasi, sehingga membuka peluang-peluang baru untuk kebudayaan batik
Indonesia tetap eksis dan berkembang kedepannya.
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung di blog ini, silahkan meninggalkan komentar